Powered by Blogger.
RSS

Sedikit Curhatan (Lagi)

Kepercayaan...
Pada siapa kau akan memberikannya?
Pada orang tuamu kah? Saudaramu? Keluargamu? Sahabatmu? Atau pada orang lainnya yang kau anggap penting?
Ayo jawab! Pada siapa akan kauberikan?
Jawabanku adalah tidak ada! Tidak satu pun dari mereka kawan!
Jangan percayai satu pun dari mereka.
Kalau begitu pada siapa? Pada siapa kepercayaan ini dapat diberikan?
Berikanlah kepercayaanmu hanya pada Allah. Allah semata. Allah yang menciptakanmu. Allah yang mengetahui dirimu lebih dari dirimu sendiri. Percayalah hanya pada Allah dan kau tidak akan pernah kecewa, tidak akan pernah tersakiti.
Kepercayaan pada manusia ibarat pohon yang memiliki akar yang lemah dan renta. Semakin besar pohon kepercayaan itu tumbuh, semakin besar pula resiko pohon tersebut akan tumbang. Karena akarnya yang lemah tidak mampu menahan tekanan dari luar. Baik itu angin topan pengkhianatan, air bah prasangka buruk, badai keegoisan, maupun api kedengkian.
Sisa dari pohon yang tumbang itu adalah lubang besar yang menganga dalam hatimu. Lubang yang sulit untuk ditutup kembali. Lubang yang dapat mengeluarkan nanah – nanah kebencian dan permusuhan bila tidak cepat ditutup. Masalahnya, menutup lubang di dalam hati tidak semudah menutup lubang galian. Tidak ada dan tidak berlaku istilah cut and fill.
Sebaliknya, kepercayaan kepada Allah bagaikan pohon yang tumbuh indah dan subur. Akarnya besar lagi kuat, menghujam jauh ke dalam tanah. Tekanan seperti apapun tidak akan dapat menumbangkannya selama kau tetap percaya pada Allah. Bahkan saat segala tantangan telah terlewati pohon itu akan menjadi lebih kuat dan berbunga dengan indah.
Pohon kepercayaan ini adalah pohon yang bisa hidup berabad – abad lamanya, pohon yang dapat terus tumbuh subur.  Dan pada saat Allah juga mempercayaimu maka pohon itu akan tumbuh abadi di dalam taman surga.
Makanya jawabanku adalah jangan mempercayai siapa pun. Letakkan kepercayaanmu hanya untuk Allah semata.
Tapi Rasul berpesan untuk mencintai saudara kita seperti kita mencintai diri kita sendiri.
Kalau begitu cintailah mereka, percayailah mereka, tapi hanya untuk satu alasan yaitu karena Allah. Ya! Cintailah mereka dan percayailah mereka hanya karena Allah semata. Jadikanlah rasa cinta dan percaya pada mereka semata untuk menyuburkan pohon kepercayaan kita kepada Allah.
Cintailah mereka, agar kita dapat merasakan cinta Allah
Sayangilah mereka, agar kita merasakan kasih sayang Allah kepada kita
Jangan mencintai manusia karena dia adalah dia
Jangan menyayangi manusia karena dia adalah dia
Jangan mempercayai manusia karena dia adalah dia
Tapi cintailah
sayangilah
percayailah
mereka karena Allah
Jika kau tidak melakukannya maka pohonmu hanya akan menghasilkan buah yang pahit lagi masam.
Tapi! Kalau kau melakukan semuanya karena Allah kau tidak akan pernah kecewa, karena Allah tidak akan pernah mengecewakanmu. Saat kita yang lemah ini melakukan banyak kesalahan maka lautan maafnya luas dan dalam tak terkira.
Ketika kau menyayangi seseorang karena dia adalah dia maka saat kau disakiti, pohon kepercayaanmu akan langsung tumbang. Saat kau akhirnya tahu dan sadar akan kenyataan, pohon tersebut sudah tidak ada lagi. Mungkin juga sulit untuk ditanam kembali karena tanahnya yang sudah tidak subur seperti sedia kala. Ya! Itulah akhir riwayat dari pohon kepercayaan keada manusia, hilang tak berbekas.
Berbeda jika kau menyayangi seseorang karena Allah, kalaupun kau disakiti tapi pohon dalam hatimu tidak akan pernah tumbang. Karena Allah akan ikut menjaga pohon itu. Kau memeliharanya dan saat cobaan datang kau mempercayakannya dan menyerahkannya kembali pada Allah. Siapakah sebaik-baiknya pelindung? Tentu saja Allah! Karenanya pohon itu tidak akan tumbang, selamanya, tumbuh dalam keabadian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment